MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
A. PENDAHULUAN
Sejak zaman prasejarah, penduduk kepulauan indonesia dikenal sebagai
pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak abad masehi sudah
ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan
daerah di Asia Tenggara.bahkan dua abad sebelumnya tarikh masehi, Indonesia
khususnya telah dikenal dalam peta dunia masa itu. Peta dunia tertua yang
disusun oleh claudius ptolemaeus, seorang gubernur kerajaan yunani yang
berkedudukan di Alexandria (mesir). Telah menyebut memasukan nusantara dengan
sebutan Barousai (pantai barat sumatra yang kaya karya akan kapur barus).
Penyebaran agama Islam di Nusantara pada umumnya berlangsung melalui
beberapa proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan agama Islam
kemudian menganutnya. Kedua, orang-orang asing Asia, seperti Arab, India Cina
yang telah beragama Islam bertempat tinggal secara permanen disatu wilayah
Indonesia, melakukan perkawinan dan gaya hidup lokal. Mengenai proses masuk dan
berkembangnya agama Islam ke Indonesia, para sarjana dan peneliti sepakat bahwa
Islamisasi itu berjalan secara damai, meskipun ada juga penggunaan kekuatan
oleh penguasa muslim Indonesia untuk mengislamkan rakyat atau masyarakatnya.
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di medan tahun
1963. Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad 1hijriyah (abad ke-7M). Dan
langsung dari Arab. Daerah yang pertama didatangi oleh Islam yaitu Pesisir
Sumatra, dan setelah terbentuknya masyarakat Islam, dan raja Islam pertama
berada di Aceh. Kedatangan Islam ke Indonesia membawa kecerdasan dan peradaban
yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Penyiaran Islam di
Indonesia dilakukan dengan cara damai.
B. RUMUSAN MASALAH
Secara garis besar pembuatan
makalah kami ini akan mencoba membahas tentang:
1. Bagaimana Penyebaran agama Islam
masuk ke Nusantara?
2. Apa Sebab-sebab Islam cepat
berkembang di Indonesia dan bagaimana Kondisi Dan Situasi
Politik Kerajaan-Kerajaan Di Indonesia
C. PEMBAHASAN
1.
Penyebaran agama Islam masuk ke Nusantara
Sejak zaman prasejarah, penduduk kepulauan indonesia dikenal sebagai
pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak abad masehi sudah
ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan
daerah di Asia Tenggara.bahkan dua abad sebelumnya tarikh masehi, Indonesia
khususnya telah dikenal dalam peta dunia masa itu. Peta dunia tertua yang
disusun oleh claudius ptolemaeus, seorang gubernur kerajaan yunani yang
berkedudukan di Alexandria (mesir). Telah menyebut memasukan nusantara dengan
sebutan Barousai (pantai barat sumatra yang kaya karya akan kapur barus).
Penyebaran agama Islam di Nusantara dapat di perkirakan telah masuk ke
Indonesia sejak bangsa Indonesia berhubungan dengan pedagang Islam dari Asia
Barat (Arab dan Persia) pada abad VII M (abad 1 H). Pada saat itu kerajaan yang
terkenal adalah Sriwijaya (zabag/sribuza) dan para pedagang Gujarat (India)
telah menjalin hubungan dengan Malaka dan beberapa kepulauan Indonesia. Orang-orang
Gujarat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka membawanya ke Indonesia
melalui kegiatan perdagangan
Penyebaran agama Islam di Nusantara pada umumnya berlangsung melalui
beberapa proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan agama Islam
kemudian menganutnya. Kedua, orang-orang asing Asia, seperti Arab, India Cina
yang telah beragama Islam bertempat tinggal secara permanen disatu wilayah
Indonesia, melakukan perkawinan dan gaya hidup lokal. Mengenai proses masuk dan
berkembangnya agama Islam ke Indonesia, para sarjana dan peneliti sepakat bahwa
Islamisasi itu berjalan secara damai, meskipun ada juga penggunaan kekuatan
oleh penguasa muslim Indonesia untuk mengislamkan rakyat atau masyarakatnya.
Ada dua pendapat mengenai masuknya Islam di Indonesia. Pertama : pendapat
lama, bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13M. Dikemukakan oleh para
sarjana, antara lain : N.H.Krom dan Van Den Berg. Kedua: pendapat baru, bahwa
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7M atau 1hijriyah. Dikemukakan oleh
H.Agus Salim, M zainal Arifin Abbas, Hamka Sayed Alwi bin Tahir Alhadad, A
Hasjmy, dan Thomas W.Arnold.
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di medan tahun
1963. Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad 1hijriyah (abad ke-7M). Dan
langsung dari Arab. Daerah yang pertama didatangi oleh Islam yaitu Pesisir
Sumatra, dan setelah terbentuknya masyarakat Islam, dan raja Islam pertama
berada di Aceh. Kedatangan Islam ke Indonesia membawa kecerdasan dan peradaban
yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Penyiaran Islam di
Indonesia dilakukan dengan cara damai.
Azyumardi Azra berpendapat bahwa ada enam tema pokok yang berkaitan dengan
permulaan penyebaran Islam di Nusantara yaitu :
a.
Islam dibawa langsung dari Arab.
b.
Islam diperkenalkan para guru dan penyiar profesional.
c.
Pihak yang mula-mula masuk Islam adalah penguasa
d.
Mayoritas para penyebar Islam profesional ini datang ke Nusantara pada abad
ke-12 dan ke-13.
Azra menyatakan bahwa
meskipun Islam sudah diperkenalkan ke Nusantara sejak abad pertama Hijriyah,
namun hanya setelah abad ke-12 M pengaruh Islam tampak lebih nyata dan proses
Islamisasi baru mengalami akselerasi antara abd ke-12 dan ke-16 M.
Adapun perkembangan
Islam secara lebih besar pada abad ke-12 M yang dibawa oleh para mubaligh
Islam, disamping menyebarkan Islam, mereka juga sebagai saudagar dari Arab,
Gujarat serta penduduk pribumi sendiri. Menurut para sejarawan, Islam masuk
Indonesia melalui berbagai jalur, sehingga dapat diterima dengan cepat oleh masyarakat
Indonesia yang waktu itu masih menganut paham lama yaitu : agama Hindhu, Budha,
bahkan Animisme dan Dinamisme.
Jalur-jalur yang
dilakukan oleh para penyebar Islam yang mula-mula di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1.
Melalui jalur perdagangan
Pada abad ke-7 dan ke-16 M, kesibukan lalu lintas perdagangan membuat para
pedagang muslim ambil bagian dalam perdangangan dari negeri-negeri bagian barat
tenggara, dan timur benua asia. Jalur ini menguntungkan bagi para raja dan
bangsawan turun serta dalam kegiatan perdagangan.
2.
Melalui jalur perkawinan
Para pedagang muslim mempunyai status sosial yang lebih baik dari pada
kebanyakan pribumi, terutama putri-putri bangsawan yang tertarik untuk menjadi
istri saudagar-saudagar itu. Sebelum menikah mereka di Islamkan terlebih
dahulu. Melalui jalur perkawinan mereka telah menanamkan cikal bakal
kader-kader Islam.
3.
Melalui jalur Tasawuf
Para penyebar Islam juga dikenal sebagai pengajar-pengajar tasawuf. mereka
mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia. Melalui jalur tasawuf ini mudah diterima karena sesuai
dengan alam pikiran masyarakat Indonesia. Misalnya : menggunakan ilmu-ilmu
riyadhah dan kesaktian dalam proses penyebaran agama Islam kepada penduduk
setempat.
4.
Melalui jalur pendidikan
Melalui jalur pendidikan seperti : pesantren, masjid dan lain-lain. Jalur
pendidikan digunakan oleh para wali khususnya dijawa dengan membuka lembaga
pendidikan pesantren sebagai tempat kaderisasi mubaligh-mubaligh Islam
dikemudian hari.
5. Melalui jalur kesenian
Melalui jalur kesenian antara lain: wayang, sastra dan berbagai kesenian
lain. Pendekatan jalur kesenian ini dilakukan oleh para penyebar Islam seperti
: walisongo untuk menarik perhatian dikalangan mereka, sehingga dengan tanpa
terasa mereka telah tertarik dikarenakan media kesenian itu.
6. Melalui jalur politik
pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di Indonesia.
Melalui jalur politik para walisongo melakukan strategi dakwah mereka
dikalangan para pembesar kerajaan seperti: Majapahit, Pajajaran bahkan
walisongo mendirikan kerajaan Demak.
Semuanya dilakukan dalam rangka penyebaran Islam. Baik di Sumatra Jawa
maupun di Indonesia bagian timur,, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan
Islam memerangi kerajaan-kerajaan non-Islam. Dan banyak menarik penduduk
kerajaan yang bukan Islam itu masuk Islam.
2. Sebab-sebab Islam cepat
berkembang di Indonesia
Menurut Dr. Adil Muhyiddin Al-Allusi, seorang penulis sejarah Islam dari
Timur Tengah, dalam bukunnya Al-Urubatu wal Islamu fi Janubi Syarqi Asia
alhindu wa Indonesia, menyatakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan Islam
cepat berkembang di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
a. Faktor Agama
Faktor Agama, yaitu akidah Islam itu sendiri dan dasar-dasarnya yang
memerintahkan menjunjung tinggi kepribadian dan meningkatkan harkat dan
martabatnya, menghapuskan kekuasaan kelas rohaniawan seperti : Brahmana dalam
sistem kasta yang diajarkan Hindhu. Masyarakat diyakinkan bahwa Islam semua
lapisan masyarakat sama kedudukannya, tidak ada yang lebih utama dalam
pandangan Allah Swt, kecuali karena taqwanya. Selain itu juga sufi membantu
memasyarakatkan Islam di Indonesia.
b. Faktor Politik
Faktor Politik diwarnai oleh pertarungan dalam negeri antara negara-negara
dan penguasa-penguasa Indonesia, serta oleh pertarungan negara-negara bagian
itu dengan pemerintah pusatnya yang beragama Hindhu. Hal tersebut
mendorong para penguasa , para bangsawan dan para pejabat di
negara-negara bagian tersebut untuk menganut agama Islam, yang dipandang
sebagai senjata ampuh untuk melawan dan menumbangkan kekuatan Hindhu. Agar
mendapat dukungan kuat dari seluruh lapisan masyarakat.
c. Faktor Ekonomis
Faktor Ekonomis, yang pertama diperankan oleh para pedagang yang
menggunakan jalan laut, baik antar kepulauan Indonesia sendiri, maupun
melampaui perairan Indonesia ke Cina, India dan Telik Arab/Parsi yang merupakan
pendukung utamanya bea masuk yang besar bagi pelabuhan-pelabuhan yang
disinggahinya, baik menyangkut barang-barang yang masuk maupun yang keluar.
3. Kondisi Dan Situasi
Politik Kerajaan-Kerajaan Di Indonesia
Kekuasaan Islam telah dirintis pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi, tetapi
semuaya tenggelam dalam hegemoni maritim sriwijaya yang berpusat di Palembang
dan kerajaan Hindu-Jawa. Pada periode ini para pedagang dan mubaligh muslim
membentuk komunitas-komunitas Islam. Mereka memperkenalkan Islam dan
mengajarkan toleransi dan persamaan derajat antar sesama. Ajaran Islam ini
sangat menarik perhatian penduduk setempat. Oleh karena itu Islam tersebar di
kepulauan Indonesia terhitung cepat, meski penyebarannya dengan cara damai.
Masuknya Islam kedaerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang
bersamaan. keadaan politik dan sosial daerah ketika didatangi Islam juga
berlainan. karena awalnya mereka datang hanya untuk usaha pelayaran dan
perdagangan.
a. Kerajaan Perlak
Kerajaan perlak adalah kerajaan islam pertama dinusantara.Kerajaan perlak
berdiri pada abad ke 3 H/9 M . Pada Tahun 173H, sebuah kapal layar berlabuh dibandar
perlak membawa angkatan dakwah dibawah pimpinan nahkoda khalifah . Kerajaan
Perlak didirikan oleh Sayid Abdul Aziz yang merupakan Raja pertama dari
kerajaan Perlak dengan gelar Sultan Alaidin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah.
Raja-Raja yang memipin kerajaan perlak adalah :
1. Sultan Alaidin Sayid maulana
Abdul Aziz Syah ( 840-864M)
2. Sultan Alaidin Maulana
Abdur Rahim Syah (864-888M)
3. Sultan Alaidin Sayid Maulana Abbas syah (888-913)
4. Sultan Alaidin Sayid
Maulana Ali Mughayat Syah (915-918) terjadi pergolakan 918-928M
5. Sultan makhdum Alaidin Malik Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat (928-932M)
6. Sultan Makhdum Alaidin
Malik Muhammad Amin Syah Johan Berdaulat (932-956M)
7. Sultan Maghdum Abdul
Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (956-983)
b. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai Didirikan Oleh Maurah Selu dengan gelar Sultan
Al-Malikus Shalih (1261-1289M).Maurah Selu masih keturunan Raja Perlak ,
Makhdum Sultan Malik Ibrharim Johan Berdaulat.
Raja-Raja yang memimpin kerajaan Samudra Pasai adalah :
1. Sultan Malik Azh-Zahir
(1297-1326M)
2. Sultan Mahmud Malik
Azh-Zhahir (1326-1345M)
3. Sultan MAnshur Malik
Azh-zahir (1345-1346M)
4. Sultan Ahmad Malik
Azh-Zahir (1346-1383M)
5. Sultan Zainal Abidin
Malik Azh-Zahir (1383-1405M)
6. Sultan
Nahrasiyah(1405M)
7. Sultan Abu Zaid Malik Azh-Zair (1455M)
8. Sultam Mahmud Malik
Azh-Zahir (1455-1477M)
9. Sultan Zainal Abidin
(1477-1500M)
10. Sultan Abdullah
MalikAzh-Zahir (1500-1513M)
11. Sultan Zainal Abidin
(1513-1524M)
Samudra Pasai mengalami
puncak kejayaan pada masa Sultan Malikuzh Zahir pada tahun 1345M , dan berakhir
pada tahun 1524M ketika direbut oleh Kerajaan Aceh Darussalam dibawah pimpinan
Sultan Ali Mughhayat Syah .
c. Kerajaan Aceh
Darussalam
Kerajaan Aceh Darussalam Didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah Pada tahun
1524M,Peletak dasar Kerajaan Aceh Darussalam Adalah Sultan Alaudin Riayat Syah.
Kerajaan Ini mencapai puncaknya pada masa sultan Iskandar Muda
(1608-1637M).Pada masanya Aceh menguasai selurug pesisir timur dan barat
Sumatra.setelah itu kedudukannya digantikan oleh Sultan Iskandar Tsani yang
memerintah lebih liberal.Pada masanya perkembangan ilmu pengetahuan islam
mengalami masa keemasannya . Akan tetati setalah ia meninggal semua penguasanya
dari kalangan perempuan (1641-1699M), yaitu Sultanah Shafiyatuddin
Syah,Zakiyatuddin Syah, dan NAqiyatudddin Syah sehingga kekuasaan mengalami
kelemahan , yang pada akhirnya pada abad ke -18 kebesarannya mulai menurun.
d. Kerajaan Siak (Islam)
Kerajaan Siak terletak di kepulauan Riau Selat Malaka . Raja islam pertama
adalah Sultan Abdul jalil Rahmat Syah (1723-1746M).
Kerajaan Siak , yaitu dizaman islam memiliki wilayah yang cukup luar dan
bernaung di bawah kekuasaan kerajaan siak, baik dalam penyebara agama islam maupun
alam menghadapi imperialisme portugis dan belnda . kerajaan siak memiliki peran
yang sangat besar .
e. Kerajaan Islam
Palembang Darussalam
Pada awalnya Kesultanan Palembang termasuk dalam wilayah kekuasaan
kesultanan Demak. Sultan Pertama sekaligus pendiri kesultanan ini adalah Ki
Gendeng Suro (1539-1572M).
Pengetahuan dan keilmuan islam berkembang sangat pesat dengan hadirnya
ulama Arab yang menetap di Palembang . Kesultanan Palembang menjadi transit
ekspor lada karena letaknya yang strategis.Salah satu peninggalan Kesultanan
Palembang adalah Masjid Agung Palembang Yang didirikan pada masa kepemimpinan
Sultan Abdur Rahman.
f. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh para walisongo . Dibawah pimpinan Sunan Ampel
Denta. Walisongo bersepakat mengangkat Raden Fatah sebagai raja pertama
kerajaan Demak. Ia mendapat gelar Senopati Jinbun Ngabdurrahman Panembahan
Palembang Sayidin Panatagaama.Raden Fatah dalam menjalankan pemerintahannya
dibantu oleh para wali.
Masa pemerintahan Raden Fatah berlangsung kira-kira akhir abad ke-15 hingga
awal abad ke-16, Rden Fatah raja pertama Demak yang sangat berjasa dalam
pengembangan agama islam diwilayah daerah kekuasaannya. Ia digantikan oleh
anaknya yang bergelar Pati Unus (Adipati Yunus) yang terkenal dengan sebutan
Pangeran Sabrang Lor.
Sepeninggal Patiunus digantikan oleh Sultan Trenggono yang dilantik oleh
Sunan Gunungjati yang diberi gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin . Sultan Trenggono
memerintah Tahun 1524-1546M. Pada masa ini Islam berkembang sampai ke
Kalimantan Selatan . Dalam penyerangan ke Blambangan Sultan Trenggono meninggal
pada ytahun 1546M. kedudukannya kemudian digantikan oleh adiknya Sultan
Prawoto. Pada masanya terjadi kerusuhan sehingga ia terbunuh .
Kemudian kedudukannya digantikan oleh Joko Tingkir yang berhasil membunuh
Arya Panangsang .Pada masa inilah kerajaan Islam Demak dipindahkan ke Pajang.
g. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang merupakan kelanjutan dari kerajaan Islam Demak. Kerajaan
Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging. Ia adalah menantu
Sultan Trenggono yang diberi kekuasaan di Pajang. Setelah Ia mengambil alih
kekuasaan dari tangan Aria Panangsang pada tahun 1546M, seluruh kebesaran
kerajaan dipindahkan ke Pajang , dan ia bergelar Sultan Hadi Wijaya.
Pada masa kekuasaan Sultan Hadiwijaya , ia berusaha memperluas wilayah
kekuasaannya kepedalaman kearah timur sampe ke Madiun. Pada tahun 1581M ia
mendapat pengakuan dari raja-raja di Jawa sebagai Raja Islam.
Sepeninggal Sultan Hadiwijaya 1587M kedudukannya digantikan oleh Aria Panggiri
,anak Sunan Prawoto. Sementara anak Sultan hadiwijaya, yaitu pangeran Bewono
diberi kekuasaan di Jipang.
h. Kerajaan Mataram Islam
Kerjaan Islam Mataram didirikan oleh panembahan Senopati. Senopati berkuasa
sampai tahun 1601M. Sepeninggalnya ia digantikan oleh putranya yang bernama Mas
Jolang yang terkenal dengan Sultan Seda Ing Krapyak yeng memerintah sampai
tahun 1613M. Sultan Seda Ing Krapyak kemudian digantikan oleh Sultan Agung yang
bergelar Sultan Agung Hanyokrokusuma Sayidin Panataagama Khalifatullah ing
Tanah Jawi (1613-1646M).
Pada masa pemerintahan Sultan Agung inilah kontak bersenjata dengan VOC
mulai terjadi. Pada tahun 1646M, Sultan Agung digantikan oleh putranya , yaitu
Amangkurat 1, Pada masanya terjadi perans saudara dengan Pangeran Alit yang
mendapat dukungan dari pala ulama.Akibatnya antara pendukungnya dibantai pada
tahun 1647M. Pemberontakan-pemberontakan seperti itulah yang meruntuhkan
Kerajaan Islam Mataram.
i. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Islam Cirebon merupakan Kerajaan Islam pertama di daerah Jawa
Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunungjati. Dari Cirebon , Gunungjati
mengembangkan ajaran Islam kedaerah-daerah lain di Jawa Barat, seperti
Majalengka, Kuningan , Galuh, Sunda Kelapa dan Banten.
Setelah Sunan Gunungjati wafat ia digantikan oleh cicitnya yang bergelar
Pangera Ratu atau Panembahan Ratu . Panembahan Ratu wafat pada tahun 1650 M dan
digantikan oleh putranya yaitu Panembahan Giriliya.. Sepeninggalnya kesultanan
Cirebon diperintah oleh dua orang putrnya , yaitu Martawijaya atau Panembahan
Sepuh yang memerintah Kesultanan Kesepuhan dengan gelar Syamsuddin , dan
Kartawijaya atau Panembahan Anom yang memerintah Kesultanan Kanoman dengan
gelar Badrudin.
j. Kerajaan Banten
Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Sunan Gunungjati . Setelah Sunan
Gunungjati menaklukan Banten pada tahun 1525 M . ia kembali ke Cirebon ,
dan kekuasaannya diserahkan kepada anakanya yaitu Sultan Hasanuddin.
Pada tahun 1568 M , ketika kekuasaan Demak beralih ke Pajang, Sultan
Hassanudin memerdekakan Banten. Ketika Ia meninggal pada tahun 1570 M ,
kedudukannya digantikan oleh putranya yaitu Pangeran Yusuf.
Setelah Pangeran Yusuf meninggal pada tahun 1580 M, ia digantikan oleh
putranya , yaitu Maulana Muhammad yang masih muda. Maulana Muhammad bergelar
Kanjeng Ratu Banten. Mulana Muhammad meninggal pada tahun 1596 M dalam usia 25
tahun . setelah itu kedudukannya digantikan oleh anaknya yang masih kecil
bernama Abdul Mufakir Mahmud Abdul Qadir . Ia memerintah secara resmi pada
tahun 1638 M.
k. Kerajaan Sukadana ( Kalimantan
Barat )
Kerajaan Sukadana terletak dibarat daya Kalimantan . Sekitar tahun 1590 M ,
Sukdana berada di bawah pengaruh Kerajaan Demak . Raja Sukadana berada dibawah
pengaruh Kerajaan Demak. Raja Sukadana yang pertama masuk islam adalah Giri
Kusuma. Raja-raja sukadana yang banyak berjaa dalam penyiran islam dikalimantan
adalah :
1. Giri Kusuma yang
menjadi raja pada tahun 1590 M.
2. Sultan Muhammad
Safrudin yang meninggal pada tahun 1677 M .
Pada tahun 1725 M ,
Kerajaan Islam Sukadana melepskan didi dari pengaruh Kerajaan Demak . Sukadana
runtuh ketika penjajah Belana mulai menguasai Kalimantan tahun 1787 M .
kerajaan Sukadana berdiri selama 1 abad.
l.
Kerajaan Banjar ( Abad ke-16)
Kesultanan Banjar merupakan kesultanan Islam yang terletak di Kalimantan
bagian Selatan. kesultanan ini awalnya bernama Daha, sebuah kerajaan
Hindu yang berubah menjadi kesultanan Islam . Kesultanan Banjar berdiri pada
tahun 1595 M dengan penguasa pertama Sultan Ardiansyah. Islam masuk ke
kewilayah ini pada tahun 1470 M , bersamaan dengan melemahnya kerajaan
Majapahit di Pulau Jawa.
Kesultanan banjar mengalami kemunduran dengan terjadinya pergolakan
masyarakat yang menentang pengankatan pangeran Tamijidillah (1857-1859 M ).
Sebagai Sultan oelh Belanda. Pada tahun 1859-1905 M , terjadi perang Banjar
yang dipimpin oleh Pangeran Antasari ( 1809-1862 M ) melawan Belanda. Akibat
Perang ini Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar pada tahun 1860 M .
Peninggalan sejarah Kesultanan Banjar dapat dilihat dari bangunan masjid di
Desa kuin, banjar Barat ( Bnjarmasin) yang dibangun pada masa pemerintahan
Sultan Tamjildillah.
m. Kerajaan Goa ( Makasar)
Kerajaan Gowa awalnya merupakan kerajaan Non-islam . Raja Goa yang pertama
amsuk Islam adalah Karaeng Toniggalo. Setelah masuk Islam , ia bergelar Sultan
Alaudin Awwalul Islam , kemudian Kerajaan Goa ( Makasar) dinyatakan sebagai
kerajaan Islam Makassar pada tahun 1603 M. Sultan Alauddin Awwalul Islam sejak
1591-1638 M
Kerajaan Makassar berdiri kurang lebih 65 tahun , sejak diproklamirkan oleh
Sultan Alaudin Awwalul Islam tahun 1603- 1669 M.
n. Kerajaan Bugis
Raja bugis yang pertama masuk Islam adalah Lamdu Sadat . Setelah ia mangkat
digantikan oleh putranya bernama Apu Tanderi.
Kerajaan Bugis meliputi Wajo, Sopeng, Sindenrengi, Tanette dll. Ibukotanya
adalah Luwu. Kerajaan ini berdiri semasa dengan Kerajaan Islam Goa yang
berpusat di Makassar.
o. Kerajaan Ternate
Raja Ternate yang pertama masuk Islam adalah Raja Gapi Bugana atas
ajakan Maulana Husain . Rahja Gapi Baguna memrintah dari tahun 1465-1486 M.
setelah ia mangkat namanya dikenal sebagai Raja Marhum.
Setelah Raja Marhum meninggal digantikan oleh putranya bernama Zainal
Abidin Sultan ternate. Pada tahun 1459 m , ia merantau ke Jawa belajar agama
Islam kepada Sunan Giri dan urusan memerintah diserahkan kepada wakilnya.
Pada masa ternate dibawah kekuasaan Sultan Khairun , pada tahun 1564 M
diadakan perjanjian dengan portugis bahwa ternate dibawah lindungan kerajaan
Portugis.
Pengganti Sultan Khairun adalah Sultan Babullah (1570-1583 M ) . Sultan
Babullah melakukan perang secara total terhadap Portugis , Pada tahun 1575 M ,
terjadi peperangan antara terntara tentara Ternate dan Portugis dan
dimengkan oleh Ternate. Sepeninggal Sultan Babullah digantikan oelh
anaknya Saiduddin Barakat.
p. Kerajaaan Tidore
Wilayah kerajaan Tidore meliputi sebagian Harmahera , pantai barat Irian
Jaya , dan sebagia Kepulauan Seram . Raja Tidore yang pertama kali masuk Islam
adalah Cirali Lijtu , yang kemudian berganti nama menjadi Jamaludiin.
Setelah Sultan Jamaluddin meninggal , digantikan oleh putranya Sultan Mansur.
q. Kerajaan Bacan
Pada tahun 1521 M , Raja BAcan yang memrintahkan negeri ini masuk
Islam , namanya diganti menjadi Sultan Zainul Abidin . Wilayah Kerajaan Bacan
meliputi kepulauan Bacan , Obi , Waigeo , Salawati dan misool .
r. Kerajaan Jailolo
Raja jailolo yang pertama masuk
Islam adalah Raja yang ke-9 . Setelah masuk Islam namanya Berganti menjadi
Sultan Hasanuddin. Kerajaan Islam Jailolo ini berdiri pada tahun 1521.
s. Kesultanan Buton ( Abad
ke-16)
Kesultanan Buton merupakan kerajaan Islam yang terletak di pulau Buton ,
Sulawesi bagian Tenggara . Penyebaran Islam secara luas dilakukan oleh Syaikh
Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman Al-Pathani , seorang ulama dari kesultanan
Johor asal Pathani.
t. Kesultanan Kutai (Abad
ke-16)
Kesultanan kutai terletak disekitar Sungai Mahakam bagian Timur.Islam
berkembang pada kepemimpinan Aji Raja Mahkota (1525-1600 M). penyebaran Islam
dilakukan oleh seorang mubaligh bernama Said bin Muhammad bin Abudullah bin Abu
Bakar Al-Wars . Kesultanan ini mengalami puncak kejayaan pada masa Kesultanan
Aji Sultan Muhammad Salehuddin (1780-1850 M ) . kesultanan Kutai mengalami
kemunduran setelah Aji Sultan Muhammad Salehuddin meninggal dunia
u. Kesultanan Bima
Kesultanan Bima adalah kerajaan Islam yng terletak di Pulau Sumbawa bagian
Timur . Kesultanan Bima berubah menjadi Kesultanan Islam pada tahun 1620
setelah Rajanya La Ka’I memeluk Islam dan mengganti namanya Sultan Abdul Khair.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1640-1682 ) , Kesultanan
Bima menjadi pusat penyebaran islam kedua di Timur Nusantara setelah Makassar.
Kesultanan Bima berakhir pada masa 1951, ketika Muhammad Salahuddin , sultan
terakhir wafat .
D. KESIMPULAN
Dari isi makalah
diatas dapat disimpulkan sebgai berikut:
1. Penyebaran agama Islam
masuk ke Nusantara Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad 1hijriyah (abad
ke-7M). Dan langsung dari Arab. Daerah yang pertama didatangi oleh Islam yaitu
Pesisir Sumatra, dan setelah itu terbentuknya masyarakat Islam, dan raja Islam
pertama berada di Aceh.
2. Sebab-sebab Islam cepat berkembang di Indonesia dan bagaimana Kondisi Dan Situasi Politik Kerajaan-Kerajaan Di Indonesia, Perkembangan Islam secara lebih besar pada abad ke-12 M yang dibawa oleh para mubaligh Islam, disamping menyebarkan Islam, mereka juga sebagai saudagar dari Arab, Gujarat serta penduduk pribumi sendiri. Menurut para sejarawan, Islam masuk Indonesia melalui berbagai jalur, sehingga dapat diterima dengan cepat oleh masyarakat Indonesia. Adapun faktor yang menyebabkan Islam cepat berkembang di Indonesia: faktor Agama, ekonomi dan Politik.
3. Ada beberapa kesultanan
islam diluar indonesia yang juga berkembang dengan baik pada masa itu, antara
lain : Kesultanan Malaka (Abad ke-15), Kesultanan Malaka, Kesultanan Islam Pattani (Abad ke-15), Kesultanan Islam Sulu
(Abad ke-15) dan Kesultanan Johor (Abad ke-16)
E. DAFTAR PUSTAKA
Al-‘Usairy Ahmad, Sejarah Islam,
jakarta; Akbar Media, 2009,
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: PT Grafindo Persada, 2007.
Bastoni Hepi Andi, Sejarah Para
Khalifah, Jakarta; Pustaka Al-kautsar, 2008
Hasan Ibrahim, Sejarah Kebudayaan
Islam, Jakarta; Kalam Mulia
Karim, Abduh. 2011. Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Bagaskara.
Khoriyah, Reorientasi wawasan Sejarah Islam, Yogyakarta: Teras, Cet I
2012.
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan
Islam, Jakarta, 1996
Mundzirin,Yusuf. 2006. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka.
Munir Amin, Samsul. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Rasyid Ridho, Achmad. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam Smp/Mts Semester 1.
Surakarta: Putra Nugraha.
Thoha As’ad, Sejarah Pendidikan
Islam, Yogyakarta: Ihsan Madani, 2011.
www.google.com/Pendidikan.Islam.Pada.Masa.Khulafarosyidin/Diakses.29september2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar